Ketika sedang membaca, kita kadang terganggu oleh kosakata yang belum kita pahami maknanya. Dalam situasi demikian, kamus menjadi rujukan untuk mengusir gangguan seperti itu. Sebaliknya, kita kadang ragu dalam memilih kata yang tepat untuk mengungkapkan maksud kita. Atau, pada saat yang lain, kita kadang merasa jenuh sendiri terhadap kata yang muncul berulang-ulang dalam tulisan kita. Nah, dalam situasi seperti ini, kita membutuhkan tesaurus.
Di samping Kamus Besar Indonesia (KBI), pada masa kepemimpinan Dendy Sugono, Pusat Bahasa juga menerbitkan Tesaurus Bahasa Indonesia versi buku-el dalam format pdf.
Lanjut ke Tesaurus
Minggu, 14 Januari 2018
Tesaurus
Dilahirkan dan dibesarkan di desa, dewasa di kota, berpikir global dan bertindak lokal ala desa.
Tembe Krasa #3 (Cerkak)
Ora krasa wis kliwat Nguter. Nyumurupi plengkung “Selamat Datang” ing gapura kikis kabupatèn, kaya disengkakaké anggoné Pak Didik...
0 comments:
Posting Komentar